Semburan lumpur terjadi di Desa
Lubang Kidul, Kecamatan Butuh,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah,
pada Kamis (5/9/2013).
Camat Butuh, Wahyu JS, seperti
dilaporkan Tribun Jogja , menyatakan
bahwa semburan muncul dari pukul
12.00 WIB kemarin. Semburan
berasal dari galian sumur bor yang
sedang dikerjakan tiga orang pekerja
di salah satu halaman rumah warga.
Lumpur berair asin memancar
hingga ketinggian 8-10 meter.
Semburan membuat warga setempat
heboh. Terlebih lagi, pada Kamis
sore kemarin, api muncul dari
tempat semburan lumpur tersebut.
Wakil Ketua DPRD Purworejo, Angko
Setiyarso Widodo, kepada Tribun
Jogja lewat pesan singkat,
mengatakan, "Ini di Desa Lubang
Kidul yang menyemprotkan lumpur
tadi, sekarang menyala. Keluar gas
bumi," jelas Angko melalui pesan
singkat.
Kepala Desa Lubang Kidul, Fahmi Aji,
mengungkapkan bahwa api diketahui
mulai menyala sekitar pukul 18.30
WIB, Kamis kemarin.
"Awal menyala saya tidak tahu. Tapi,
dikabarkan warga jam 18.30 WIB.
Karena itu, lokasi sekitar kini
dipagari bambu. Saya dan puluhan
warga berjaga, mengantisipasi segala
kemungkinan. Selain itu, ada
puluhan petugas keamanan juga
standby," jelas Fahmi ketika
dihubungi melalui sambungan
telepon.
Fahmi mengungkapkan, ketika
menyala, ia segera menghubungi
petugas pemadam kebakaran. Tidak
lama kemudian, satu mobil damkar
mendatangi lokasi. Namun, tidak
lama kemudian, mobil segera ditarik.
"Menurut petugas, nyala api malah
akan membesar kalau disiram.
Karena itu, mobil ditarik. Untuk
langkah selanjutnya, kami masih
bermusyawarah," jelasnya.
Mengenai nyala api ini, Angko
menambahkan, sebaiknya
pemerintah daerah segera
mendatangkan tenaga ahli.
"Ya undang ahli, untuk
menyimpulkan apa di sana
kandungannya banyak atau sedikit.
Selain itu, perlu juga untuk
mengamankan lingkungan dan
mengendalikan api atau gas
tersebut. Dengan demikian, api
menyala lebih aman," kata Angko
lagi.
Angko menegaskan, langkah
terpenting yang harus diambil
adalah bagaimana mengendalikan
nyala api tersebut.